Dr.Dede Djuniardi,SE.,MM
WARTA PERWIRA.COM. Di tengah hamparan pemandangan yang menenangkan, di sebuah kota kecil yang jarang disorot oleh cahaya media, terdapat sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berambisi untuk mengubah nasib tidak hanya mahasiswanya, tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Universitas Kuningan (UNIKU) berdiri sebagai mercusuar pengetahuan, menggandeng langkah menuju era digitalisasi yang semakin mendominasi kehidupan.
Kampus menapaki era digitalisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu akademik dan tata kelola. Transformasi ini diwujudkan melalui penguatan infrastruktur teknologi, integrasi sistem informasi, serta pengembangan layanan kampus yang serba cepat, efisien, dan transparan.Dalam pembelajaran, Kampus mendorong ekosistem smart learning yang memadukan metode daring, hybrid, dan platform digital interaktif. Dosen dan mahasiswa diarahkan untuk memiliki literasi digital yang kuat, sehingga proses belajar menjadi lebih dinamis, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Pada aspek tata kelola, digitalisasi menjadi fondasi masa depan dalam penerapan Good University Governance. Data dan sistem yang terintegrasi memungkinkan pengambilan keputusan yang akurat dan berbasis bukti, sekaligus meningkatkan akuntabilitas setiap unit kerja. Transformasi ini juga mendukung internasionalisasi melalui kolaborasi digital global, pertukaran pengetahuan, serta akses riset yang lebih luas.
Dalam usianya yang menginjak 22 tahun pada tahun 2025, sederet prestasi sudah dicapai UNIKU. Dosen berkualifikasi doktor terus bertambah menjadikan UNIKU memiliki kekuatan penting kedepannya. Pengembangan jejaring dengan berbagai pihak khususnya perguruan tinggi di dalam dan luar negeri menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan kualitas pendidikannya. Dalam klasterisasi perguruan tinggi yang diumumkan Kemendiktisaintek, UNIKU temasuk dalam Klaster Utama pada tahun 2026. Hal ini menunjukkan produktifitas dosen dosen dalam menghasilkan karya tridharma.
Momentum pergantian kepemimpinan pada akhir tahun 2025 merupakan momen penting untuk keberlanjutannya dalam berkiprah di kancah Pendidikan nasional. Tongkat estafet kepemimpinan akan beralih ke rektor berikutnya yang memiliki tantangan lebih besar. Saat yang tepat untuk melakukan transformasi gerak dan langkah menjadi perguruan tinggi yang lebih maju, lebih besar dan lebih dalam memberikan kontribusi pada Pembangunan khususnya di Kabupaten Kuningan. Langkah penting dari kota kecil menuju kampung dunia, dibutuhkan pemimpin yang transformasional.
Kepemimpinan transformasional menjadi fondasi penting bagi masa depan kampus dalam menghadapi tuntutan perubahan di era digital, persaingan global, dan dinamika dunia pendidikan tinggi. Pemimpin transformasional tidak hanya mengelola organisasi, tetapi mampu membangun visi bersama, memotivasi, serta menggerakkan seluruh elemen universitas menuju perubahan strategis yang berkelanjutan.
Dalam konteks Perguruan Tinggi, kepemimpinan transformasional diwujudkan melalui:
- Perumusan visi yang inspiratif dan adaptif, yang mampu menyatukan arah gerak universitas menuju keunggulan akademik, keberlanjutan, dan daya saing global.
- Penguatan budaya inovasi, melalui keberanian mencoba hal baru, penerapan teknologi digital, serta peningkatan kualitas pembelajaran, riset, dan layanan.
- Pemberdayaan sumber daya manusia, dengan meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan, memperkuat kepemimpinan di semua level, dan membangun lingkungan kerja yang kolaboratif dan profesional.
- Tata kelola modern yang akuntabel, berbasis data, transparansi, dan efisiensi sistem, sehingga menciptakan kepercayaan publik dan memperkuat reputasi institusi.
- Peningkatan kontribusi nyata bagi masyarakat, melalui riset terapan, kemitraan strategis, dan program pengabdian yang berkelanjutan untuk mendukung pembangunan daerah dan nasional.
- Pembangunan ekosistem kampus yang hijau, sehat, dan sejahtera, yang mencerminkan komitmen kampus terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sivitas akademika nya.
Dengan kepemimpinan transformasional, kampus tidak hanya melakukan perbaikan bertahap, tetapi melakukan lompatan strategis menuju institusi yang unggul, relevan, dan berpengaruh. Pemimpin transformasional memastikan bahwa seluruh perubahan berjalan inklusif, berbasis nilai, dan ber orientasi pada masa depan.
Dalam perjalanan ini, kampus tidak hanya berupaya menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan global, tetapi juga berkomitmen untuk mewujudkan tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang relevan dengan konteks lokal dan global. Lima agenda SDGs yang relevan dan akan menjadi fokus adalah Pendidikan Berkualitas, Kota dan Komunitas Berkelanjutan, Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab, Penanganan Perubahan Iklim serta Kemitraan untuk Pencapaian Tujuan.
Pendidikan Berkualitas: Untuk Siapa dan Kenapa?
Di era digitalisasi, pendidikan harus menjadi landasan yang kuat untuk melahirkan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Kampus harus berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil. Melalui pengintegrasian kurikulum yang berbasis teknologi, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, program-program yang mengajak mahasiswa untuk berkolaborasi dengan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan lokal, seperti pengelolaan limbah atau inovasi pertanian berkelanjutan, menciptakan simbiosis mutualisme yang menguntungkan.
Pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi krusial. Dengan mengadopsi pembelajaran daring, kampus menjadikan pendidikan lebih mudah diakses, sehingga kelompok yang sebelumnya terpinggirkan juga mendapatkan kesempatan untuk belajar. Di sinilah kualitas pendidikan diuji; apakah kampus dapat menjangkau dan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat?
Sejalan dengan tantangan dalam Permendiktisaintek No. 39/2025, Rekognisi Pembelajaran Lampau mulai diwujudkan untuk memberikan kesempatan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ruang dan sekat yang membatasi pembelajaran dihilangkan, kualitas sumber daya manusia ditingkatkan tanpa menabrak rambu rambu akademik.
Kota dan Komunitas Berkelanjutan: Sinergi dalam Aksi
Kota kecil, meski tidak sebesar metropolitan, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi model bagi komunitas berkelanjutan. Dengan konsep “Kampung Dunia” yang diusung UNIKU, kampus ini berupaya membangun kerjasama yang kuat dengan masyarakat sekitar. Komunitas yang berkelanjutan tidak hanya dilihat dari aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.
Melalui berbagai program pengabdian masyarakat, kampus mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam isu-isu ketahanan pangan, pengelolaan air bersih, dan penanganan sampah plastic serta pengembangan energi terbarukan. Ini semua bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kota kecil ini bisa menjadi laboratorium kehidupan, di mana praktik-praktik terbaik diumumkan dan dicontohkan ke seluruh dunia.
Pengembangan energi baru dan terbarukan akan mengoptimalkan fungsi Green Campus yang sudah di mantapkan oleh kampus. Pemanfaatan air, matahari dan angin sebagai sumber energi menjadi focus ke depan. Sebagai pionir dan satu satunya kampus yang mengklaim sebagai green campus di wilayah Ciayumajakuning, akan menjadi contoh bagi seluruh stake holder dalam pengembangan energi hijau. Air akan dioptimalkan sebagai sumber daya listrik melalui teknologi Micro Hidro. Matahari melalui pemanfaatan solar cell juga menjadi sumber daya alternatif bagi konsumsi listrik di lingkungan kampus.Selanjutnya angin juga akan dimanfaatkan untuk mengurangi konsumsi Listrik dari PLN. Untuk mewujudkan ini akan dilakukan Kerjasama dengan berbagai pihak yang diyakini akan memberikan dukungan kepada kampus.
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Ubah pola pikir
Kita hidup di zaman di mana pola konsumsi dan produksi menjadi penyebab utama berbagai masalah lingkungan. Kampus dapat mengedukasi mahasiswanya tentang pentingnya bertanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, baik dalam memilih produk yang ramah lingkungan maupun dalam memahami prinsip ekonomi sirkular.
Melalui kampanye kesadaran, seminar, dan lokakarya, mahasiswa didorong untuk menjadi agen perubahan. Mereka diajak untuk mengeksplorasi alternatif bahan baku yang lebih berkelanjutan serta teknik produksi yang mengurangi limbah. Dengan cara ini, mahasiswa dapat menerapkan prinsip konsumsi yang bertanggung jawab, baik dalam konteks lokal maupun global.
Pengembangan bank sampah melalui pengolahan limbah plastic dan limbah unorganik lainnya menjadi aktifitas mahasiswa untuk mejaga lingkungan kampus. Sementara limbah unorganik sisa makanan dan limbah kantin akan dilakukan magotisasi. Hasil dari pengolahan limbah ini diharapkan akan mengurangi beban sampah di kabupaten Kuningan. Aktivitas ini telah dilakukan melalui pembinaan desa binaan desa Ciomas yang mendapatkan dukungan dari Kementrian Diktisaintek melalui dana hibah kompetisi yang berlangsung selama 2 tahun.
Penanganan Perubahan Iklim: Tindakan Bersama untuk Masa Depan
Perubahan iklim adalah tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini, dan kota-kota kecil pun tidak kebal terhadap dampaknya. Kampus menyadari betapa pentingnya upaya penanganan perubahan iklim, bukan hanya sebagai tanggung jawab moral, tetapi juga sebagai langkah pragmatis untuk melindungi masa depan.
Kampus ini berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon melalui inisiatif seperti peningkatan efisiensi energi, penggunaan sumber energi terbarukan, dan penanaman pohon. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan organisasi lingkungan, mendorong masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga ekosistem dan menerapkan langkah-langkah adaptasi terhadap perubahan iklim.
Kemitraan untuk Pencapaian Tujuan: Bersama Kita Bisa
Dalam menanggapi tantangan-tantangan di atas, kami percaya bahwa kemitraan merupakan kunci. Sinergi antara akademisi, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mencapai SDGs. Dengan membangun jejaring kemitraan yang kuat, berbagai inisiatif dapat saling melengkapi dan memperkuat dampak positif yang dihasilkan.
Kampus berusaha mengajak berbagai pihak untuk terlibat dalam program-program yang tidak hanya fokus pada pencapaian target pendidikan, tetapi juga membangun kehidupan yang lebih baik secara keseluruhan. Melalui kolaborasi ini, Kampus UNIKU dapat menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain dalam mengintegrasikan tujuan global ke dalam konteks lokal.
Penutup: Menuju Kampung Dunia yang Berkelanjutan
Perjalanan UNIKU dari kota kecil menuju kampung dunia yang menyongsong era digitalisasi bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, dengan komitmen terhadap pendidikan berkualitas, kota dan komunitas berkelanjutan, serta keberlanjutan lingkungan, UNIKU ke depan akan berupaya membuktikan bahwa setiap langkah kecil dapat memberikan dampak yang luar biasa. Di sinilah terbentuk sinergi, di mana setiap individu, baik mahasiswa maupun masyarakat, memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, berkelanjutan, dan penuh harapan.
Digitalisasi bukan sekadar modernisasi teknologi, tetapi perubahan budaya kerja menuju kampus yang inovatif, adaptif, dan responsif. Dengan semangat tersebut, perlu komitmen untuk menjadi kampus digital yang unggul, hijau, dan mendunia.
Menuju kampung dunia, UNIKU bukan hanya akan mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga generasi yang peka dan bertanggung jawab. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mari kita wujudkan impian ini, satu langkah dalam satu waktu.
Redaksi-Warta Perwira.com