17.05.2025
Foto: Evakuasi korban tenggelam kapal wisata di Pulau Tikus Bengkulu.
Foto: Evakuasi korban tenggelam kapal wisata di Pulau Tikus Bengkulu.

BENGKULU, WARTAPERWIRA.COM (12/05/2025) – Suasana ceria liburan di Pulau Tikus, Bengkulu, berubah menjadi duka mendalam pada Minggu (11/05/2025) sore. Sebuah kapal wisata yang mengangkut 98 penumpang dilaporkan terbalik setelah dihantam gelombang ganas saat hendak kembali ke Kota Bengkulu. Peristiwa nahas ini merenggut nyawa tujuh wisatawan yang malang.

Kronologi Mencekam: Ombak Terjang Kapal Wisata di Pulau Tikus

Informasi yang dihimpun mengungkapkan kronologi tragis ini bermula ketika kapal wisata mendekati bibir pantai Pulau Tikus. Tiba-tiba, ombak besar menerjang, menyebabkan kapal menabrak karang dengan keras. Benturan tersebut mengakibatkan kebocoran pada badan kapal, yang dengan cepat membuatnya oleng dan akhirnya terbalik.

Ironisnya, tujuh korban jiwa yang ditemukan meninggal dunia diduga kuat tidak mengenakan pelampung keselamatan. Hal ini semakin menambah kepedihan atas insiden yang seharusnya menjadi momen rekreasi tersebut.

Respons Cepat Pemerintah Bengkulu Tanggap Korban Kapal Tenggelam

Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan sigap menyatakan komitmennya untuk menanggung seluruh biaya perawatan para korban selamat hingga mereka pulih sepenuhnya. Langkah cepat ini menunjukkan responsibilitas pemerintah daerah dalam menghadapi musibah yang menimpa para wisatawan.

Pantauan di lapangan menunjukkan kesigapan tim penyelamat dan petugas medis. Ambulans telah disiagakan untuk mengantarkan jenazah para korban kembali ke rumah duka, sementara para korban luka-luka dilarikan ke beberapa rumah sakit di Kota Bengkulu.

Data Korban: Belasan Dirawat, Tujuh Nyawa Melayang dalam Tragedi Kapal Wisata Bengkulu

Data terakhir yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa 15 wisatawan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Kota Bengkulu, di mana dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, 14 korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, dengan tujuh korban meninggal dunia.

Fokus utama Pemerintah Provinsi saat ini adalah memastikan penanganan medis terbaik bagi para korban selamat. Selain itu, upaya pendampingan bagi keluarga korban meninggal dunia juga menjadi prioritas.

Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca, terutama bagi aktivitas wisata bahari. Selain itu, ketersediaan dan penggunaan alat keselamatan seperti pelampung menjadi krusial untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dalam kejadian serupa.

(Warta Perwira)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *