11.06.2025
Saatnya Media Komunitas Berdaya

Ilustrasi suatu kelompok sedang membahas konten media komunitas (Sumber : Freepik)

WARTAPERWIRA.COM -Terkadang kita tidak pernah tahu peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan wilayah kita, kita seringkali melihat suatu peristiwa dengan pandangan luas. Terutama peristiwa-peristiwa yang berada dalam ranah regional, nasional bahkan internasional. Namun kita akan panik secara tiba-tiba ketika adanya arus air yang membanjiri didepan rumah kita, bahkan kita bingung ketika tiba-tiba ada salah satu warga kita yang ditangkap polisi karena terjadi keributan sampai tawuran. Hal-hal ini menjadikan gambaran bagi kita bahwa, suatu informasi peristiwa dapat terjadi dimana saja dan kapan saja dilingkungan kita.

Hal lain yang patut kita sikapi adalah, adanya informasi yang memberitakan tentang lingkungan kita yang bermasalah, misal disebut lingkungan tawuran, lingkungan yang tidak aman,  warga buang sampah sembarangan. Informasi-informasi tersebut tentunya membuat kita sebagai bagian dari lingkungan warga merasa bingung, karena selama ini wilayah lingkungan yang kita tempati aman-aman saja, tidak ada masalah.

Untuk Hal-hal tersebut tentunya merupakan informasi-informasi yang masih diperlukan pembuktiannya secara benar dan diperlukan beberapa sumber informasi yang dapat dipercaya sebagai sumber informasi resmi lokal diwilayah kita, bisa ketua RT, RW, tokoh warga, tokoh pemuda. Minimal apabila informasi yang sampai pada kita tentunya ada suatu kejelasan dan validitas bagi warga bahwa, isu-isu informasi yang tidak jelas adalah merupakan informasi yang masih diragukan kebenarannya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara otentisitas.

Akses warga untuk mendapatkan informasi lokal sekitar lingkungannya salah satunya melalui media komunitas, media komunitas memegang peranan yang sangat penting di lingkungan  kita karena berfungsi sebagai platform vital untuk komunikasi informasi dan penguatan ikatan sosial diantara anggota masyarakat lokal. Media komunitas memiliki kemungkinan yang sangat tinggi untuk dapat dijadikan tumpuan dalam upaya penyebarluasan informasi sekaligus menggelorakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, terutama pembangunan  daerah. Pawito (2007).

Di era digital ini, dimana informasi seringkali datang dari sumber yang tidak jauh dan tidak personal media komunitas menawarkan antitesis yang kuat, suara lokal dan terpercaya. Hal yang patut menjadi perhatian dan pertimbangan dengan adanya keberadaan  media komunitas yang dimiliki warga akan membantu komunitas warga dalam melihat dan menyoroti persoalan-persoalan lokal, menciptakan  kebersamaan dan identitas kolektif secara kohesif.

Persoalannya sekarang segala hal yang terkait dengan informasi, cukup tap jari saja melalui hp dalam salah satu media sosial yang bisa digunakan : X,  Instagram, whatsapp, facebook, tiktok, youtube akan muncul beragam informasi yang menerpa kita. Artinya untuk apa keberadaan media komunitas apabila efektifitas komunikasi dapat dilakukan hanya melalui genggaman media sosial yang langsung berada secara personal pada setiap orang.

Keberadaan media sosial juga mampu menjawab berbagai persoalan-persoalan publik yang sifatnya luas dan terdapat jawaban-jawaban sebagai solusi atas persoalan-persoalan dimaksud dalam ragam informasi yang dapat diakses dengan mudah dan baik. Tentunya hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi media komunitas untuk memainkan perannya diwilayah lingkungan warga. Keberadaan  media sosial yang ada dalam hp, hendaknya dijadikan sebagai bagian dari instrumen fungsi media komunitas.

Upaya sikap ini selaras dengan pendapat Antoius Birowo, Nuswantoro, Saraswati dan Putra (2016) bahwa ciri khas media komunitas (berbasis teritori) yang cakupan dan jangkauannya terbatas bisa diatasi dengan internet sehingga media komunitas tidak lagi isolatif, tetapi bisa sangat terbuka. Internet memungkinkan proses artikulasi informasi menjadi lebih cepat dan mudah tidak saja aktual, bahkan real time.

Terobosan yang dilakukan

Meskipun media komunitas  memiliki peran yang sangat  penting dan krusial, tantangan mendasar yang patut untuk disikapi secara internal adalah, keterbatasan sumber daya, kurang keahlian professional dan jangkauannya terbatas. Namun dengan kemunculan teknologi digital dan media sosial, ada peluang besar untuk mengatasi tantangan ini. Komunitas dapat memanfaatkan platform online yang murah dan mudah diakses untuk memperbanyak informasi. Berinteraksi dengan anggota bahkan bisa menghasilkan konten multimedia.

Media komunitas tidak perlu bersaing langsung dengan media sosial, melainkan mengintegrasikannya sebagai perpanjangan jangkauan dan interaksi. Konten yang dihasilkan oleh media komunitas yang meliputi : artikel, berita lokal, wawancara dan jadwal acara dapat dibagikan ke platform media sosial. Hal ini dapat memperluas jangkauan informasi kepada lebih banyak warga yang mungkin tidak mengakses media komunitas secara tradisional.

Pemanfaatan media sosial oleh media komunitas, media komunitas dapat melakukan interaksi langsung dan cepat dengan menggunakan fitur komentar, polling atau siaran langsung untuk berdialog dengan warga, menerima umpan balik dan memahami kebutuhan informasi warga secara real time.

Promosi acara komunitas yang diselenggarakan oleh komunitas bazar, kerja bakti, pengajian warga, pelatihan  dapat dipromosikan melalui whatsapp, Instagram, tiktok dan youtube. Media komunitas fokus pada konten lokal yang otentik dan terpecaya. Fokus pada isu-isu mikro yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari warga seperti pengumuman RT, RW, kondisi lingkungan setempat, profil UMKM atau cerita inspiratif tetangga. Konten  semacam ini sulit ditemukan di media sosial.

Mengelola media komunitas online

Media komunitas dapat secara aktif mengelola ruang diskusi secara online group whatsapp, facebook, Adapun  hal-hal yang dikelola meliputi : isu-isu lokal tentang ronda bersama, rencana Pembangunan MCK, tempat ibadah, berbagi informasi atau mengkoordinasikan kegiatan dilingkungan RT, RW. Admin dari media komunitas dapat memastikan diskusi tetap produktif dan sesuai etika.

Edukasi literasi digital adalah salah satu program tayangan dari media komunitas didalam memberikan pemberdayaan lingkungan warga sekitar dengan mengedukasi warga tentang penggunaan media sosial dengan bijak pentingnya literasi digital, bahaya informasi hoaks, dan menjaga data pribadi secara online. Hal ini membangun kekebalan komunitas terhadap dampak negatif media sosial. Lainnya adalah meliput kelompok rentan, memberikan ruang bagi isu-isu yang dihadapi lansia, disabilitas, anak-anak atau kelompok minoritas lainnya di komunitas.

Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah mengajak influencer lokal untuk membantu mempromosikan atau acara media komunitas sehingga dapat dikenal lebih luas lagi. Pelatihan pembuatan konten foto, video, tulisan kepada warga yang tertarik  sehingga warga bisa lebih aktif berkontribusi pada media komunitas dan platform digital lainnya. Yang lebih penting lagi  adalah membangun jaringan  kontributor, dengan mendorong warga untuk menjadi reporter warga, yang melaporkan kejadian atau peristiwa dilingkungan mereka melalui media komunitas.

Ini bukan hanya tentang bertahan, tetapi tentang bagaimana media komunitas bisa menjadi lebih kuat dan berpengaruh dalam membangun komunitas yang informatif, partisipastif dan berdaya di era digital di suatu wilayah lingkungan.

(Redaksi Warta Perwira)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *