04.08.2025
LIPUTAN KHUSUS  Niat Tulus Belum Terwujud dianggap Sebagai Amalan yang di Sukai Allah SWT

Dr. Oni Tarsani, S.Sos.I, M.IKom (Warta Perwira)

Jakarta, WARTAPERWIRA.COM – Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender hijriah, selalu diperingati sebagai salah satu hari raya besar umat Islam yaitu, Idul Adha hari raya kurban sebagai esensi nilai ketaatan dan kesabaran nabi Ibrahim AS pada Allah SWT. Sebagai salah satu hari raya besar dalam Islam, Idul Adha merupakan hari raya yang penuh makna. Karena di hari raya itu semua umat Islam bagi yang mampu melaksanakan penyembelihan hewan qurban domba atau sapi sebagai salah satu wujud dari nilai-nilai ketaatan, ketulusan dan ketaqwaan  pada Allah SWT. Sebagaimana perintahNYA pada nabi Ibrahim AS untuk menyembelih nabi Ismail AS sebagai putranya.

Selain memotong hewan qurban, tentunya banyak hal lain yang ingin kita ketahui mengenai Idul Adha itu sendiri dalam cakrawala pandangan yang lebih luas. Warta Perwira berkesempatan mengunjungi kampus salah seorang akademisi Universitas Al Azhar Indonesia. Dr. Oni Tarsani, S.Sos.I, M.IKom dibilangan Kebayoran Baru Jakarta. Kamis, 5/6/2025, panggilannya kang Oni. Adapun diluar kegiatan utamanya sebagai akademisi kang Oni adalah Assesor Badan Akreditasi Pendidikan Dasar dan Menengah ( BAN PDM) tercatat pula sebagai pengurus pusat Asosiasi Da’I dan Da’iyah Indonesia (ADDAI), Pengurus Yayasan Islam Sabilussalam, Pengurus Yayasan Nur Hafizh Ciputat dan Pengurus Yayasan Daarul Ma’rifa Ciputat. Trainer Public Speaking dan Character Building.

Mengenai pemahaman konsep Idul Adha,

Idul Adha mengajarkan pada kita tentang arti pengorbanan, keihklasan dan ketaatan kepada Allah SWT, serta berbagi dengan sesama. Pengorbanan kisah nabi Ibrahim Alaihi salam yang bersedia mengorbankan putranya Ismail Alaihisalam atas perintah Allah, maknanya adalah keteladanan pengobanan tertinggi dalam sejarah Islam yang menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT. Keihklasan sebagai bentuk pendekatan kepada Allah SWT, kurban menunjukkan nilai keihklasan dan ketaatan dalam menjalankan perintah Allah. Konsep berbagi, adalah tentang berbagi dan membantu sesama menunjukkan kepedulian dan solidaritas sosial, selain itu adalah sebagai nilai untuk mempererat hubungan sosial.

Makna mendasar umat muslim melakukan potong hewan kurban,

Menurut Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, hati manusia merupakan tempat berkumpulnya sifat malaikat, sifat hewan dan sebagian sifat ketuhanan. Sifat binatang buas misalnya perilaku senang bermusuhan, pemarah senang menyerang baik secara fisik maupun psikis, mengintimidasi, ghibah, memfitnah. Sifat hewan dalam diri manusia adalah rakus, hilangnya rasa malu, sombong, senang mengumbar nafsu. Kebinatangan inilah yang harus dihilangkan dari dalam hati manusia karena dapat merusak tatanan kehidupan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya, manusia sesama manusia serta seluruh mahluk alam sekitarnya. Apabila sifat-sifat buruk ini dibiarkan, akan membunuh generasi muda komponen bangsa secara perlahan. Hikmah yang dapat diambil dari ibadah kurban adalah, membunuh sifat-sifat kebinatangan yang bersemayam dalam diri manusia, sebaliknya diharapkan dapat bersikap saling mengasihi dan peduli terhadap sesama. Hal ini diwujudkan dengan berbagi nikmat dengan sesama dan saling tolong menolong. Spirit kurban menghilangkan sifat kikir dan memperlihatkan kemahabesaran kasih sayang (Rahmat ) Allah SWT pada seluruh hambanya, maka sejatinya kurban mengajarkan manusia untuk mempertajam kepekaan dan tanggung jawab sosial. Sehingga menggalang solidaritas, kesetiakawanan sosial dan introspeksi diri untuk kemaslahatan bersama.

Nilai-nilai yang dapat umat Islam laksanakan dengan Idul Adha dalam keseharian implementasinya,

Pengobanan dan kepatuhan, kurban merupakan bentuk ekspresi keimanan dan ketakwaan atas perintah Allah SWT, secara fisik yang disembelih adalah hewan kurbannya, tetapi hakikat yang sampai padaNYA adalah bentuk ketakwaan. Kepedulian Sosial, salah satu aspek utama Idul Adha adalah penyembelihan hewan qurban yang dagingnya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, ini mencerminkan kepedulian sosial dan tanggung jawab kita untuk membantu orang lain. Kebersamaan dan Persaudaraan, Idul Adha merupakan waktu untuk mempererat tali silaturahmi. Dizaman modern, kebersamaan bisa dijaga melalui komunikasi yang baik meski tidak bertatap muka. melalui teknologi komunikasi. Idul Adha dapat meningkatkan kualitas kehidupan sosial dengan cara memperkuat hubungan antar manusia, mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbagi dengan orang lain.

Apakah hewan yang dikurbankan harus selalu domba dan sapi untuk berkurban,

Tidak, tidak harus selalu hewan domba dan sapi untuk berkurban. Hewan ternak seperti Unta, sapi,kambing, domba semuanya diperbolehkan untuk dijadikan hewan kurban. Syarat utama hewan kurban adalah ia harus termasuk hewan ternak, syarat lainnya adalah hewan tersebut harus mencapai usia minimal yang telah ditentukan oleh syariat, serta dalam kondisi sehat dan tidak cacat.

Apabila punya niat tapi belum mampu untuk berkurban, bagaimana maknanya dihadapan Allah SWT,

Jika kita memiliki niat berkurban namun belum mampu, dihadapan Allah SWT, tetap merupakan tindakan bernilai positif dan bernilai pahala. Niat yang tulus, meskipun tidak bisa diwujudkan, tetap dianggap sebagai amalan yang disukai oleh Allah SWT.

(Redaksi Warta Perwira)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *