12.06.2025
Ingin Pemerintah Perhatikan Rakyat Kecil

Maman seorang kakek penjual jasa sol sepatu, sedang mengerjakan sol sepatu di kawasan taman Heulang kota Bogor. Senin 9/6/2025 (Warta Perwira)

Bogor, WARTAPERWIRA.COM – Area kawasan taman Heulang dan sekitarnya adalah merupakan salah satu pusat area hijau karena disekelilingnya dikelilingi pohon besar nan rindang, adapun lokasi taman Heulang terletak di kelurahan Tanah Sareal Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Apabila hari sabtu dan minggu sering ramai dikunjungi masyarakat kota Bogor dengan tujuan untuk berolahraga. Di area itu juga diramaikan dengan para pedagang kaki lima yang berjualan dengan ragam jualannya, kebanyakan para pedagang menjual makanan kuliner.

Saat itu Senin 9/6/2025 disalah satu  sudut lokasi dari kawasan taman Heulang agak sepi, seorang tukang sol sepatu sedang sol sepatu dari salah seorang salah seorang pengunjung. Terlihat fisiknya sudah berusia lanjut, dari rambut dan kumisnya yang memutih. Kulitnyapun terlihat kerutan-kerutan keriput sebagai salah satu pertanda alam sudah menua. Namanya Maman asli orang Garut dari kampung Cikalong Desa Tanjungsari kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, usia 78 tahun menekuni sol sepatu 57tahun, semenjak tahun 1968.

“Saya merantau ke Bogor dari tahun 1968, ingin mencari penghidupan yang lebih layak, karena dikampung tidak punya keahlian hanya mencangkul, saya dari kalangan orang tidak mampu.” Ungkapnya diawal pertemuan dengan Warta Perwira. “Saya keliling jual jasa sol sepatu ini waktu muda dulu areanya jauh sampai Cibogor, sekarang disesuaikan dengan kondisi saya, area keliling saya seputaran Tanah Sareal”. Nada bicaranya datar dan pelan.

Keluarga Maman ini semuanya tinggal di Garut, Istri bersama anak-anaknya. Anaknya ada dua sudah berumah tangga, anak yang pertama mempunyai 3 anak, anak yang kedua 2 anak. Maman sudah mempunyai 5 cucu. “di Bogor saya tinggal di jembatan satu duit, saya dikenal dengan nama mang  Udin sol, awalnya tinggal bersama teman-teman seprofesi 7 orang, namun seiring jalannya waktu ada yang sudah meninggal dan beranjak tua seperti saya.” Lanjutnya “Sekarang saya tinggal berdua tersisa satu teman dari 7 teman sebelumnya.”

“Penghasilan saya tidak menentu tergantung ramai tidaknya orang-orang yang ingin sol sepatunya, “ “Saya pulang ke kampung kalau rezekinya lumayan setengah bulan sekali, namun kalau lagi sepi satu bulan sekali, karena saya harus memberi rezeki pada istri saya dikampung”. Warta Perwira bertanya mengenai perlengkapan sol yang dimiliki Maman. “perlengkapan sol ini modal sendiri, dari penghasilan yang saya kumpulkan saya belikan perlengkapan sol  lumayanlah, sebagai modal jualan.”

“Harapannya, ingin pemerintah siapapun itu, orang-orang besar lebih memperhatikan rakyat kecil seperti saya.”  “Saya sebagai rakyat kecil tidak membutuhkan materi besar dan mewah, saya membutuhkan penghasilan tetap yang bisa menopang kehidupan keluarga.” “Semoga dengan adanya perhatian dari pemerintah, rakyat kecil seperti saya dapat hidup dengan cukup,” “Semuanya saya jalani dengan sabar, mau apalagi karena kondisi kehidupan saya yang menuntut saya seperti ini.” pungkasnya menutup pembicaraan Warta Perwira dengan Maman.

Bila kita merujuk pembukaan UUD 1945 alinea keempat mengenai tujuan negara untuk memajukan kesejahteraan umum berdasarkan pancasila, pada sila ke 5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maknanya sudah menjadi kewajiban  pemerintah untuk melaksanakan  amanat UUD 1945, karena terkadang rakyat kecil seperti ini luput perhatian dari pemerintah. Semoga rakyat kecil seperti Maman mungkin banyak Maman-Maman lainnya tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah, untuk hidup dengan normal dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *