
JAKARTA, WARTAPERWIRA.COM – Kamis (11/9) Charlie Kirk, influencer ternama asal Amerika Serikat dan loyalis Presiden Donald Trump, tewas ditembak saat menjadi pembicara di Universitas Utah Valley, Rabu (10/9) waktu setempat.
Insiden terjadi sekitar pukul 12.10 siang saat Kirk tengah berpidato di bawah tenda besar di kampus. Dari video yang beredar di media sosial, terdengar suara tembakan yang membuat suasana panik. Kirk terlihat tersungkur dan segera dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Pihak Universitas Utah Valley awalnya mengatakan bahwa tembakan dilepaskan dari gedung terdekat. “Sebuah tembakan dilepaskan dari gedung terdekat dan kami telah menahan seorang tersangka,” ujar juru bicara universitas kepada Reuters. Namun tak lama kemudian, mereka menyatakan pelaku masih buron.
Kepastian baru datang dari Direktur FBI, Kash Patel, yang menyatakan pada Rabu malam bahwa “tersangka sekarang telah ditahan.”
Kirk dikenal sebagai pendiri organisasi Turning Point USA dan kerap menggalang dukungan untuk Presiden Trump di kalangan anak muda.
Presiden Trump menyampaikan belasungkawa mendalam lewat unggahan di platform Truth Social miliknya. Ia menyebut Kirk sebagai sosok yang “hebat dan legendaris.”
“Tak seorang pun yang memahami atau memiliki hati pemuda di Amerika lebih baik daripada Charlie,” tulis Trump, dikutip dari Al Arabiya (11/9).
“Beliau dicintai dan dikagumi oleh SEMUA ORANG, terutama saya, dan kini beliau telah tiada. Saya dan Melania turut berduka cita untuk istrinya yang cantik, Erika, dan keluarganya. Charlie, kami mencintaimu!”
Sebagai bentuk penghormatan, Gedung Putih memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga Minggu (14/9) di seluruh gedung pemerintahan, fasilitas militer, dan kantor diplomatik AS di luar negeri.
Hingga saat ini, penyelidikan terhadap motif pelaku masih berlangsung oleh pihak berwenang.
(Redaksi Warta Perwira)