23.08.2025
Mengenang Pembredelan Media Massa  Pers Tempo

Ilustrasi media massa pers digital (Sumber : Freepik)

WARTAPERWIRA.COM – Kita ketahui bersama bahwa, media massa pers merupakan salah satu kekuatan ke empat dalam sistem politik negara yang menganut sistem demokrasi, Peran dan fungsinya sangat krusial sebagai salah satu agen pembaharu yang berfungsi sebagai watch dog pada pemerintahan yang berkuasa. Dapat kita bayangkan apabila keberadaan media massa pers tidak ada dalam suatu sistem politik. Tentunya prinsip-prinsip demokrasi akan kehilangan makna dan spiritnya secara mendasar.

Harapan semua pihak antara masyarakat dan pemerintah tentunya merupakan hal yang harus senantiasa disikapi oleh media massa pers untuk menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Media massa pers bukan sebagai pelengkap dalam sistem demokrasi, tetapi merupakan bagian penting dan menentukan berjalannya suatu proses demokrasi ke depan bersama eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Tempo sebagai salah satu media pers terkemuka di tanah air diawali dalam bentuk majalah berita mingguan  lahir 6 Maret 1971, didirikan oleh enam orang wartawan. Goenawan Mohammad, Harjoko Trisnadi, Fikri Jufri, Lukman Setiawan, Usamah dab  Christianto Wibisono.

Tempo telah banyak memberikan sumbangan besar dalam prinsip jurnalisme media massa pers secara profesional, terbuka dan konsisten. Banyak masyarakat yang tercerahkan karena peran dan kiprahnya selama ini, masyarakat mendapatkan penguatan dan pencerahan oleh Tempo. Salah satu hal yang menjadi ciri khas dari tempo adalah, gaya pemberitaannya jujur dan berimbang. Hal-hal khusus yang menjadi sorotan Tempo  terkait dengan  investigatif, korupsi dan HAM. Sehingga masyarakat selalu menunggu informasi-informasi berita yang akan di release oleh Tempo.

Perjalanan Tempo bukan main-main banyak kasus-kasus besar, pelanggaran HAM yang diungkap oleh Tempo. Sehingga Tempo terkadang harus berhadapan dengan penguasa dan sistem hukum. Tempo sempat mengalami Pembredelan oleh penguasa orde baru antara tahun 1982-1994, Tempo Kembali terbit tahun 1998 seiring lahirnya pemerintah orde reformasi. Penyebab dari pembredelan ini dikarenakan laporan investigatif soal dugaan korupsi pembelian 39 kapal perang eks-Jerman Timur yang saat itu dikaitkan dengan Menteri Riset dan Teknologi B.J. Habibie. Pemerintah Orde Baru berdalih pemberitaan itu bisa mengancam stabilitas nasional. Mega Putri Maha Dewi (Tempo 22/6/2025).

Pembredelan pers yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru disebabkan oleh sikap otoriter penguasa terhadap pers dengan membersihkan pers bersifat komunis dan pers yang kritis mengontrol setiap kebijakan pemerintah (Imron et.al 2016). Pembredelan memberikan peneguhan  bahwa pada masa itu pemerintah Orde Baru, sangat anti kritik dan  mengkondisikan semua media massa pers harus sejalan dengan propaganda pemerintah. Tanpa itu semua resiko  media massa pers di bredel dicabut SIUPnya ( Surat ijin Usaha Penerbitan).

Namun idealisme dan konsistensinya seluruh wartawan, redaksi dan manajemen redaksinya Tempo selama ini, Tempo masih ajeg dan berdiri dengan kokoh. Merupakan suatu perjalanan sejarah panjang 31 tahun tepatnya 21 Juni 1994, mengenang pembredelan itu tidak mudah, dengan suka duka yang dilalui Tempo. Tempo saat ini menjadi salah satu media rujukan oleh siapapun yang terkait dengan kepentingan publik, termasuk sebagai rujukan oleh media massa-media massa lainnya. Terutama dalam gaya pemberitaannya.

Nilai idealisme Tempo tidak pernah luntur

Idealisme menjadi pondasi bagi Tempo untuk selalu berpihak pada kebenaran, keadilan dan kepentingan publik, meskipun seringkali harus berhadapan dengan tekanan  dari berbagai pihak terutama kekuasaan. Dukungan pembaca merupakan aspek utama bagi Tempo dalam mempertahankan keberadaannya, sehingga konsep dari Tempo membuat berita berlangganan, artinya masyarakat yang akan membaca Tempo di haruskan untuk mendaftar sebagai pelanggan Tempo dan membayar iuran secara bulanan. Konsep ini dilakukan Tempo untuk menjaga kualitas berita dan menghilangkan ketergantungan pada pengiklan dan investor.

Tempo menempatkan posisi sebagai salah satu media yang selalu berpihak pada kepentingan publik dengan menggali fakta, memverifikasi sumber dengan utuh dalam prinsip curious and skeptic (penasaran dan skeptis), untuk menemukan kebenaran jurnalistik. Selain itu Tempo berani mengungkap kasus-kasus sensitif kasus korupsi, pelanggaran HAM dan penyalahgunaan kekuasaan. Dapat terlihat dari liputan-liputannya yang kerap membongkar skandal-skandal besar, tidak jarang kasus yang melibatkan pejabat tinggi negara.

Pembredelan merupakan salah satu bukti Tempo sebagai media massa pers yang tidak gentar menyuarakan kritik terhadap kekuasaan yang represif, meskipun harus menghadapi konsekuensi serius, diantara teror-teror yang sering dialami oleh Tempo, terakhir teror kepala babi dan bangkai tikus.  Namun hal ini justru memperkuat Tempo diruang publik sebagai salah satu media berkualitas dan bercitra baik.

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) memberi penghargaan kepada 11 media dalam AMSI Awards 2024. Tempo mendapat dua penghargaan untuk kategori Media Skala Besar dengan Inovasi Program Audience Engagement dan Reader Revenue terbaik serta Media Skal Besar dengan Inovasi Program Kampanye Media Sosial Terbaik. Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, mengatakan AMSI Awards 2024 merupakan apresiasi kepada media siber yang gigih mentransformasi diri dan tumbuh menjadi media dengan jurnalisme berkualitas dan bisnis yang sehat.(Tempo, 3/8/2024)

Kualitas selalu terjaga dalam Tempo

Komitmen Tempo dalam kualitas adalah hasil dari kombinasi tradisi jurnalisme invertigasi yang kuat, independent, analisis mendalam, verifikasi yang cermat, gaya penulisan yang khas dan selalu adaptasi pada perkembangan teknologi. Semua ini berkontribusi pada reputasi Tempo sebagai salah satu media massa pers paling kredible dan berkualitas di Indonesia.

Tempo tidak hanya menyediakan informasi, tetapi juga membentuk opini publik yang terinformasi dan selalu mendorong perubahan positif dimasyarakat. Tempo konsisten mempertahankan prinsip jurnalistiknya yang independent, kritis dan selalu berpihak pada publik. Hal inilah yang membuat nilai idealisme Tempo tetap terjaga kualitasnya dan menjadi panutan dalam dunia jurnalisme di Indonesia.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *