
Ilustrasi seseorang sedang menggunakan media sosial melalui ponsel (Sumber : Freepik)
WARTAPERWIRA.COM – Sekarang ini, sudah menjadi pemandangan umum, setiap hari kita melihat semua orang tidak akan pernah lepas dari ponsel, dimana tampilan aplikasi Media sosial sering digunakan. Beberapa media sosial yang familiar digunakan oleh masyarakat adalah : X, Tiktok, Instagram, Whatsapp, Youtube dan Facebook. Penggunaan media sosial ini tidak terbatas pada satu kalangan saja, namun semua kalangan menggunakannya. Dari anak-anak SD sampai kalangan orang tua.
Sebenarnya apa yang dicari oleh masyarakat kita dalam menggunakan media sosial? Jawabannya beragam tergantung dari keinginan dan kepentingan informasi yang menjadi dasar kebutuhan masing-masing setiap individu. Dengan hadirnya media sosial tentunya menciptakan pergeseran lanskap proses komunikasi yang selama ini dilakukan dalam kehidupan masyarakat. Berkurangnya kumpulan kelompok masyarakat, dominannya komunikasi digital dalam pertemuan tertentu, renggangnya hubungan sosial secara langsung antar anggota keluarga, menciptakan dualisme sistem kemasyarakan secara bersamaan masyarakat nyata dan masyarakat dunia maya. Jelasnya trend saat ini manusia lebih banyak beraktifitas di media sosial yang serba digital.
Merupakan suatu konsekuensi khusus ketika sistem digital sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, dimana media sosial menjadi penentu kehidupan manusia dalam hal apapun. Apapun yang kita inginkan mengenai suatu hal, mulai dari hal-hal terkecil seperti makanan sampai pada hal-hal yang berat seperti kebijakan pemerintah, media sosial mampu memberikan segala informasi yang kita butuhkan. Kehilangan ponsel berikut media sosialnya, kita seolah-olah seperti kehilangan yang sangat berharga dalam hidup. Melebihi seseorang kehilangan cinta pada pasangannya. Media sosial merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan.
Berdasarkan hasil survei Kementerian Kominfo dan Katadata Insight Center (KIC) tahun 2022 sebanyak 78,6% responden mengaku yang menjadi alasan mereka bermedia sosial utamanya membantu dalam komunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, 64,3% mengatakan bahwa teman atau orang-orang yang dikenal juga menggunakan media sosial yang sama. Selain itu, alasan lainnya bermedia sosial untuk mengikuti dan mengetahui keadaan, aktivitas, berita dari teman/orang yang dikenal (35,4%), berkenalan dengan orang baru dan membentuk kelompok untuk berbagi minat (19,5%), ada fitur-fitur yang menarik untuk digunakan (20,8%), dan menginformasikan tentang diri dan aktivitas pribadi (17,6%). Sementara itu, sebanyak 1,1% responden lainnya mengatakan alasan lainnya. (databoks.katadata.co.id diakses 20/6/2025) orang indonesia suka main media sosial
Data diatas memberikan gambaran pada kita bahwa, orang-orang suka menggunakan media sosial untuk berinteraksi, saling berkenalan, ingin mengetahui aktifitas teman-temannya yang dikenal. Selain itu fitur-fitur yang tersedia sangat lengkap dan mudah digunakan. Hal ini menjadi dasar mengapa orang-orang setiap hari menggunakan media sosial.
Tentunya perubahan proses sekaligus pola komunikasi yang di mediasi oleh media sosial, bukan tanpa masalah. Walaupun disisi lain aspek-aspek manfaat dan positifnya kita rasakan dan nikmati dalam keseharian. Seolah kita semua menjadi penghamba media sosial, yang kita pikirkan setiap waktu hampir pasti media sosial. Kita menjadi abai bahkan lupa akan aktifitas-aktifitas utama kita, malas ke kantor, kesekolah bahkan untuk beribadahpun terkadang kita menunda-nunda waktu, hanyalah karena informasi-informasi yang disajikan oleh media sosial, tidak pernah habis karena didukung oleh algoritmanya yang mampu membaca mengenai hal-hal yang dicari manusia melalui media sosial.
Sikap untuk keluar dari jeratan hamba media sosial
Tidak selamanya kita terus berkutat dengan media sosial, adakalanya kita menjalani realitas hidup yang sebenarnya yang ada disekeliling kita. Tentunya diperlukan sikap konsisten dan menyeluruh untuk menggunakan media sosial secara bijak.
Bangun kesadaran kita untuk dapat mengatur waktu dengan baik, Batasi waktu keseharian untuk penggunaan media sosial dan kita patuhi. Bila perlu kita gunakan mesin waktu pengingat, pakai alarm waktu. Selanjutnya yang sering mengganggu kita adalah sering munculnya notifikasi-notifikasi informasi biasanya promosi-promosi. Kita nonaktifkan notifikasi untuk mengurangi dorongan memeriksa ponsel.
Sekali-kali kita istirahat atau berhenti menggunakan media sosial, aktifitas kita arahkan pada hal-hal yang lebih nyata. Luangkan waktu dengan keluarga untuk diskusi, bertemu dengan teman-teman lama, aktifitas olahraga sehat dengan jogging, kegiatan healing ke luar kota. Lainnya adalah kita memeriksa dan memilih ulang kembali akun-akun yang sekiranya menurut kita bermanfaat, sebaliknya akun-akun yang membuat kita stress kita hapus (unfollow).
Selain informasi, ingatkan selalu pada diri kita bahwa apa yang kita tampilkan maupun tampilan orang lain dalam media sosial adalah realitas sorotan bukan gambaran lengkap utuh tentang kita maupun orang lain. Satu hal catatan penting buat kita, untuk selalu menjadi pengguna yang cerdas dan bijak agar media sosial tetap menjadi alat yang bermanfaat , bukan menjadi beban apalagi sebagai penghamba.
(Redaksi Warta Perwira)