
Ilustrasi seorang jurnalis sedang mencatat liputan berita (Sumber : Freepik)
WARTAPERWIRA.COM – Hampir setiap hari kita menikmati berbagai sajian informasi dari seluruh media, media arus utama, media online sampai media sosial. Informasi yang kita dapatkan beragam mulai dari informasi sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya. Sepertinya apa yang kita jalani dalam hidup terus bermakna, karena kita jadi serba tahu tentang segala hal yang terjadi dilingkungan kita, dari informasi-informasi yang disediakan oleh media. Terlebih saat sekarang untuk mengakses informasi apapun, hanya dengan meng-tap salah satu portal media online akan bermunculan informasi-informasi yang hadir didepan kita.
Secara khusus suatu informasi berita, semuanya karena adanya peran jurnalis dan teks-teks berita yang selalu menemani kita dalam keseharian. Jurnalis adalah seorang produser informasi berita dimana dalam prosesnya melakukan liputan, pengumpulan, pengolahan dan penyampaian produk berita sebagai hasil luarannya. Dari jurnalislah sumber-sumber bahan informasi fakta berupa data kita peroleh. Dari merekalah semua informasi kita terima dan kita maknai untuk dipahami. Pertanyaannya adalah, apakah karena andil seorang jurnalis? Tentu tidak.
Ada aspek lainnya yang berperan secara penting dan menentukan yaitu bentuk dari suatu produk yang dihasilkan berupa teks-teks yang disusun dan diolah oleh jurnalis. Teks berita adalah, produk akhir dari kerja seorang jurnalis. Hal ini adalah narasi tertulis atau lisan yang menyajikan informasi faktual tentang peristiwa terkini atau isu-isu penting bagi publik. Suatu teks berita dirancang untuk informatif, objektif dan mudah dicerna, teks berita berfungsi sebagai jembatan antara peristiwa yang terjadi dan pemahaman publik tentang peristiwa tersebut. Hal ini memungkinkan publik membuat keputusan yang terinformasi, berpartisipasi dalam diskusi publik dan memantau kekuasaan.
bahwa teks berita adalah informasi yang faktual, yang berisikan fakta tentang suatu kejadian yang sebenarnya, berita tersebut dikemas berdasarkan aturan dan unsur yang berlaku. Oleh karena itu menulis teks berita adalah menulis informasi yang faktual, terbaru, dan luar biasa yang disampaikan melalui media masa yang ditulis dengan aturan yang berlaku sesuai dengan unsur, struktur, bahasa sebuah teks berita, ejaan, dan struktur kalimat dalam teks berita. Sehingga informasi yang diberikan mudah dipahami oleh pembaca.(Putri, Ellya Ratna 2019).
Pengertian diatas menegaskan pada kita bahwa, informasi-informasi berita yang kita terima berasal dari teks-teks sumber informasi yang dikemas kembali oleh seorang jurnalis, berdasarkan prinsip jurnalisme. Teks-teks ini didapat oleh seorang jurnalis dari sumber-sumber informasi yang dianggap kredible sebagai sumber berita. Biasanya teks-teks ini sifatnya originalitas, terverifikasi, otentik dan dapat dipertanggung jawabkan secara profesi jurnalistik.
Kredibilitas Jurnalis
Seorang jurnalis yang baik akan mengutamakan berita yang ditulisnya senantiasa berdasarkan fakta yang terverifikasi, bukan opini pribadi atau kepentingan tertentu. Selalu menyajikan dua sisi yang berimbang artinya mengkonfirmasi pihak-pihak yang dianggap relevan dengan persoalan berita yang diangkat. Menghindari bias dalam pemilihan kata atau sudut pandang. Dalam konteks integritas berarti mengakui kesalahan dan melakukan koreksi jika diperlukan.
Kemampuan menelaah dan mencari informasi secara mendalam dalam proses risetnya dan harus bisa membedakan antara fakta dan opini. Seperti yang ditegaskan oleh Suherman dalam Fazeri (2014) Membedakan opini dan fakta merupakan tugas berikutnya dari seorang jurnalis setelah ia terjun ke lapangan. Termasuk melakukan wawancara dengan pihak yang berkompeten dan memeriksa dokumen atau data pendukung. Selanjutnya mampu menyampaikan fakta-fakta dalam bahasa berita yang lebih sederhana, lugas, tidak bertele-tele dan mudah dipahami setiap kalimat harus memiliki tujuan yang jelas.
Baca Juga:
Seorang jurnalis mampu membedakan persoalan yang diangkat menjadi persoalan yang benar-benar terkait dengan kebutuhan publik. Mampu menemukan sudut pandang yang unik dan menarik tanpa mengorbankan objektifitas.
Teks yang baik
Teks yang baik bagi seorang jurnalis adalah teks yang semua informasinya benar, faktual dan dapat diverifikasi kebenarannya. Tidak ada ruang untuk keraguan atau asumsi jika ada angka atau data, harus jelas sumbernya. Selain itu teks yang berkualitas menyediakan semua informasi yang relevan dan diperlukan untuk memahami sebuah peristiwa atau isu.
Teks yang berkualitas pula bukan hanya merupakan hasil rekayasa atau jiplakan. Informasi berasal dari pengamatan langsung, wawancara atau riset yang dilakukan sendiri. Teks yang baik teks yang mengandung nilai berita, informasi yang terkandung didalamnya penting, relevan, menarik atau memiliki dampak signifikan bagi publik.
Seorang jurnalis yang baik adalah orang yang mampu mengubah teks (wawancara, data mentah atau laporan awal) yang mungkin belum sempurna menjadi teks berita yang berkualitas tinggi. Sebaliknya teks yang berkualitas akan sangat memudahkan pekerjaan seorang jurnalis, memungkinkan untuk menghasilkan berita yang lebih cepat, lebih akurat dan mendalam.
Dalam esensinya jurnalis dan teks berita adalah dua sisi dari mata yang sama dalam dunia jurnalistik, saling melengkapi, dan berkontribusi pada penyebaran informasi yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan sikap profesionalisme sebagai seorang jurnalis sejati dimana dalam prosesnya selalu berdasarkan pada UU 40 tahun 1999 pers dan kode etik jurnalistik.
(REDAKSI WARTA PERWIRA)