03.08.2025
Foto: Dokumen mediasi kasus video viral MTS Muhammadiyah 2 Purbalingga.
Foto: Dokumen mediasi kasus video viral MTS Muhammadiyah 2 Purbalingga.

PURBALINGGA, WARTAPERWIRA.COM – Pasca viralnya video kekerasan yang melibatkan siswa MTs Muhammadiyah 02 Purbalingga di Bukateja, pihak sekolah secara resmi menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka melalui press release yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ika Nelly Cahyawati, S.Pd, tertanggal 25 Juli 2025.

Dalam keterangan resminya, pihak sekolah menyampaikan penyesalan atas kejadian yang telah menimbulkan keresahan di lingkungan pendidikan dan masyarakat. Sekolah menegaskan bahwa insiden tersebut telah dimediasi secara kekeluargaan dan pelaku telah diberikan sanksi sesuai aturan tata tertib sekolah sebagai bentuk pembinaan dan tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.

“Alhamdulillah, permasalahan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan itikad baik dari semua pihak,” tulis pihak sekolah dalam surat resminya.

Foto: pihak sekolah secara resmi menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka melalui press release yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ika Nelly Cahyawati, S.Pd, tertanggal 25 Juli 2025.
Foto: Pihak sekolah secara resmi menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka melalui surat Press Release Nomor: 01/PR/MTsM02/07/2025

Dokumentasi Mediasi Diunggah oleh Bupati

Dokumentasi mediasi juga diunggah oleh Bupati Purbalingga, H. Fahmi Muhammad Hanif, melalui akun Instagram resminya @fahmihnf, pada Sabtu (26/7) siang. Dalam unggahan tersebut terlihat momen penyelesaian damai yang dihadiri oleh kedua belah pihak, orang tua siswa, pihak sekolah, dan tokoh masyarakat. Kedua siswa yang terlibat tampak memegang surat kesepakatan bersama dengan pendampingan dari para orang tua.

Unggahan tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat, dengan ribuan tanggapan dan dukungan atas pendekatan restoratif yang dilakukan pemerintah daerah bersama pihak sekolah.

Video Viral Komitmen Perbaikan dan Pencegahan

Pihak MTs Muhammadiyah 02 juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan pembinaan karakter dan pengawasan, serta melakukan pendekatan edukatif kepada seluruh peserta didik guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“Kami juga mengapresiasi segala bentuk perhatian dan masukan dari masyarakat sebagai bagian dari upaya kami untuk memperbaiki dan menjaga nama baik institusi pendidikan ini,” tegas Kepala Sekolah dalam surat klarifikasi tersebut.

Dengan selesainya proses mediasi dan sanksi pembinaan yang telah dijalankan, diharapkan kejadian ini menjadi pelajaran bersama bagi seluruh elemen pendidikan agar lebih aktif membina karakter siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan beradab.

 ( Redaksi Warta Perwira )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *